Rabu, 28 November 2018

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Era globaliasi masyarakat modern adalah sebagai dampak perubahan sosial budaya yang sekarang sudah dirasakan.Pergaulan sosial dalam masyarakat global yang ditunjang teknologi komunikasi dan informasi menghadapkan perdaban masyarakat bersih pada kemajemukan dan perbedaan sistem nilai. Perubahan sistem nilai sebagai dampak pertemuan dengan budaya lain dengan sistem nilainya yang berbeda dapat menimbulkan kritis nilai. Paling kurang untuk sementara waktu, orang seperti kehilangan pegangan atau mengalami ketidak jelasan arah hidup.Dalam situasi seperti itu, erosi nilai-nilai kemanusian perlu diwaspadai.Semakin dominannya nilai ekonomis dalam masyarakat atau semakin merajelelanya arus komersialisasi diberbagai bidang kehidupan dan semakin nilai-nilai kemanusiaan terancam.Dewasa ini, nilai-nilai yang dapat membangun karakter sudah mulai asing di tengah masyarakat.
Salah satu realisasi visi dan misi bangsa Indonesia pada masa mendatang telah termuat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yaitu mewujudkan sistem dan iklim  pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisplin dan bertanggung  jawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu masyarakat?
2. Apa konsep masyarakat berkarakter?
3. Apa konsep pendidikan karakter daam masyarakat?
4. Apa pentingnya pendidikan di masyarakat?
5. Apa saja ciri – ciri masyarakat berkarakter?
6. Apa fungsi dan tujuan menciptakan masyarakat berkarakter?
7. Apa faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di masyarakat?

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian masyarakat.
2. Mengetahui konsep masyarakat berkarakter.
3. Mengetahui konsep pendidikan karakter dalam masyarakat
4. Mengetahui pentingnya pendidikan di masyarakat
5. Mengetahui ciri – ciri masyarakat berkarakter
6. Mengetahui fungsi dan tujuan menciptakan masyarakat berkarakter
7. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di masyarakat


BAB II PEMBAHASAN
A. MASYARAKAT
Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab yaitu musyarakah.Dalam bahasa Arab sendiri masyarakat disebut dengan sebutan mujtama yang menurut Ibnu Manzur dalam Lisan Al’Arab mengandung arti pokok dari segala sesuatu, yakni tempat tumbuhnya keturunan. kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda. Sedangkan musyarakah mengandung arti berserikat, bersekutu dan saling bekerjasama.Jadi dari kata musayarakah dan mujtama sudah dapat ditarik pengertian bahwa masyarakat adalah kumpulan dari orang banyak yang berbeda-beda tetapi menyatu dalam ikatan kerjasama, dan mematuhi peraturan yang disepakati bersama.Dari pengertian tersebut dapat kita bayangkan bagaimana anatomi dari masayarakat yang berbeda-beda. Dapat dijumpai misalnya ada masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat dunia, masyarakat Indonesia dan sebagainya. Semua jenis masyarakat tersebut terdiri dari unsur-unsur yang berbeda tetapi mereka menyatu dalam satu tatanan sebagai wujud kehendak bersama. Karena adanya dua atau beberapa kutub, yakni: berasal dari unsur yang berbeda-beda tetapi bermaksud menyatu dalam suatu tatanan, maka dari kutub pertama ke kutub kedua ada proses yang membutuhkan waktu yang panjang. Masyarakat Indonesia misalnya, sudahkah mereka menyatu dalam kesatuan? Ternyata setengah abad merdeka belum cukup waktu untuk menyatukan  sebuah masyarakat Indonesia meski sudah di wadahi dengan istilah Bhineka Tunggal Ika. Abad pertama kemerdekaan Indonesia nampaknya masyarakat Indonesia masih merupakan nation is making, masih dalam proses menjadi. Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti sekolah, keluarga, perkumpulan, dan negara.
Kata masyarakat juga merupakan terjemahan dari kata community atau komunitas. Secara definitive dapat didefinisikan sebgai skelompok manusia (individu) yang terdiri dari sejumlah keluarga yang bertempat tinggal disuatu tempat (wilayah) tertentu baik di desa maupun di kota yang telah terjadi interaksi social antar anggotanya atau adanya hubungan social ( social relationship) yang memiliki norma dan nilai tertentun yang harus dipatuhi oleh semua anggotanya dan memiliki tujuan tertentu pula.
Unsur-unsur suatu masyarakat :
1. Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak.
2. Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
3. Adanya aturan atau Undang-Undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.
4. Seperasaan, sepenanggungan, dan saling memerlukan.

B. KONSEP MASYARAKAT BERKARAKTER
Masyarakat yang  berkarakter didasarkan pada enam nilai-nilai etis bahwa setiap orang dapat menyetujui  nilai-nilai yang tidak mengandung politis, religius, atau bias budaya. Enam pilar masyarakat yang berkarakter, yaitu sebagai berikut :
1. Trustworthiness (Kepercayaan)
Jujur, jangan menipu, menjiplak atau mencuri, jadilah handal – melakukan apa yang anda katakan anda akan melakukannya, minta keberanian untuk melakukan hal yang benar, bangun reputasi yang baik, patuh – berdiri dengan keluarga, teman dan negara.
2. Recpect (Respek)
Bersikap toleran terhadap perbedaan, gunakan sopan santun, bukan bahasa yang buruk, pertimbangkan perasaan orang lain, jangan mengancam, memukul atau menyakiti orang lain, damailah dengan kemarahan, hinaan dan perselisihan.
3. Responsibility  (Tanggungjawab)
Selalu lakukan yang terbaik, gunakan kontrol diri, disiplin, berpikirlah sebelum bertindak – mempertimbangkan konsekuensi, bertanggung jawab atas pilihan anda.
4. Fairness  (Keadilan)
Bermain sesuai aturan, ambil seperlunya dan berbagi, berpikiran terbuka; mendengarkan orang lain, jangan mengambil keuntungan dari orang lain, jangan menyalahkan orang lain sembarangan.
5. Caring  (Peduli)
Bersikaplah penuh kasih sayang dan menunjukkan anda peduli, ungkapkan rasa syukur, maafkan orang lain, membantu orang yang membutuhkan.
6. Citizenship  (Kewarganegaraan)
Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik, bekerja sama, melibatkan diri dalam urusan masyarakat,  menjadi tetangga yang baik, mentaati hukum dan aturan, menghormati otoritas, melindungi lingkungan hidup.

C. KONSEP DASAR PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MASYARAKAT
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan masyarakat kelompok manusia yang berada di sekeliling kita, bekerja bersama-sama, saling menghormati, saling membutuhkan dan dapat mengorganisasikan lingkungan tersebut sebagai satu kesatuan sosial dalam batas tertentu. Setiap orang tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan masyarakat sekitarnya. Pergaulan masyarakat akan berjalan dengan baik jika berlaku yang baik jika berlaku akhlaq yang berisikan hak dan kewajiban yang harus ditaati oleh setiap anggota dalam masyarakat itu.
Akhlaq yang berlaku dalam pergaulan lingkungan masyarakat, antara lain :
1. Menunjukkan wajah yang jernih dan hati yang suci kepada mereka
2. Menjaga lisan dan perbuatan
Menghormati dan tenggang rasa kepada mereka
3. Saling memberi pertolongan jika ada anggota masyarakat yang membutuhkan
4. Dalam pergaulan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar
Saling mengucapkan salam bila bertemu
5. Menyesuaikan diri jika di majelis pertemuan
6. Minta izin jika mau masuk rumah orang atau tempat-tempat lain
7. Berkelakar dengan sopan
8. Menjenguk orang sakit
9. Berta’ziyah dan menyelenggarakan upacara pemakaman

Konsep lain yang memegang peranan kunci dalam kehidupan masyarakat dan budaya adlah nilai serta norma. Nilai dan norma sangat erat kaitannya , namun demikian memiliki perbedaan yang mendasar. Dalam alam fikiran manusia sebagai anggota masyrakat melekat apa yang di katakana baik dan buruk, sopan dan tidak sopan, tepat dan tidak tepat, salah dan benar dan sebagainya. Hal itu semua merupakan nilai yang mengatur , membatasi, dan menjaga keserasian hidup bermasyarakat orang yang tidak sopan dengan orang tua, orang yang di tuakan dan orang yang lebih tua , di katakana bahwa orang yang bersangkutan tidak tahu nilai.
Dalam tindakan, perilaku dan perbuatan, seseorang selalu sesuai dengan tradisi, kebiasaan dan aturan-aturan yang berlaku. Orang tersebut dikatakan mengetahui nilai dan berpegang pada nilai yang berlaku. Sedangkan norma, lebih mengarah pada ukuran dan aturan kehidupan yang berlaku di masyarakat.

D. PENTINGNYA PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan Bangsa Indonesia dari keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban  baru..Tekad Pemerintah bertujuan untuk mengembangkan karakter dan budaya bangsa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan Nasional yang harus didukung secara serius. Karakter bangsa dapat dibentuk dari program-program pendidikan atau dalam proses pembelajaran yang ada di dalam kelas.Akan tetapi, apabila pendidikan memang bermaksud serius untuk membentuk suatu karakter generasi bangsa, ada banyak hal yang harus dilakukan, dan dibutuhkan penyadaran terhadap para pendidik dan juga terhadap  pelaksana kebijakan pendidikan.Jika kita pahami arti dari Pendidikan secara luas, pendidikan sebagai proses penyadaran, pencerdasan dan  pembangunan mental atau karakter, tentu bukan hanya identik dengan sekolah.Akan tetapi, berkaitan dengan proses kebudayaan yang secara umum sedang berjalan, dan juga memliki kemampuan untuk mengarahkan kesadaran,membentuk cara pandang, dan juga membangun karakter generasi muda.Artinya, karakter yang menyangkut cara pandang dan kebiasaan siswa, remaja, dan juga kaum muda secara umum sedikit sekali yang dibentuk dalam ruang kelas atau sekolah, akan tetapi lebih  banyak dibentuk oleh proses sosial yang juga tak dapat dilepaskan dari  proses ideoogi dan tatanan material-ekonomi yang sedang berjalan.
Mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak, dan fisik. Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam  mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.
 Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa.Oleh karena itu,  pendidikan merupakan proses pewarisan budaya dan karakter bangsa  bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya karakter  bangsa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang mengembangkan potensi peserta didik.
Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan tersebut dapat ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa.Oleh karena itu,  pendidikan merupakan proses pewarisan budaya dan karakter bangsa  bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya karakter  bangsa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa, secara aktif  peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses interalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian dalam  bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang  bermartabat.

E. CIRI – CIRI MASYARAKAT BERKARAKTER
Salah satu aspek yang dapat dilakukan untuk membentuk masyarakat  yang berkarakter adalah melalui pendidikan. Karena pendidikan merupakan upaya yang sanagt urgents untuk membentuk jati diri atau kepribadian bangsa.
Masyarakat merupakan asset paling berharga untuk membangun bangsa yang lebih baik dan maju.Masyarakat berkarakter harus memiliki karakter yang kuat dengan dicirikan kapasitas mental. Kapasitas mental ini berupa kejujuran, ketulusan, keberanian, ketegasan, kekuatan dalam memegang prinsip hidup., dan sifat-sifat lainnya yang melekat pada dirinya. Ciri-ciri masyarakat berkarakter adalah masyarakat yang setiap anggotanya telah memiliki dan dapat menginternalisasikan 18 nilai karakter dalam dirinya, nilai-nilai karakter tersebut yaitu :
1. Religius,
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakanajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur,
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinyasebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi,
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin,
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuhpada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras,
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguhdalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif,
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan caraatau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri,
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung padaorang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis,
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai samahak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu,
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untukmengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10.Semangat kebangsaan,
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yangmenempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta tanah air,
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkankesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi,
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untukmenghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat,
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta damai,
sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan oranglain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca,
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagaibacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan,
sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegahkerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial,
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuanpada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab,
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugasdan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

F. FUNGSI DAN TUJUAN MENCIPTAKAN MASYARAKAT BERKARAKTER
Fungsi
1. Fungsi Pembentukan dan Pengembangan Potensi
Berfungsi untuk membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berfikir baik, berhati baik, dan berprilaku baik sesuai  dengan filsafah hidup pancasila.
2. Fungsi Perbaikan dan Penguatan
Berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara dan pembangunan bangsaa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
3. Fungsi Penyaring
Berfungsi untuk memilah budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Tujuan
Bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang berketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyataan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PENDIDIKAN DI MASYARAKAT
Mahalnya biaya pendidikan Untuk yang satu ini tanpa saya jabarkan tentu semuanya telah paham akan hal ini.
Sarana dan prasarana Di beberapa tempat masih banyak gedung sekolah yang kurang layak  pakai dikarenakan berbagai bencana maupun usia bangunan yang cukup tua sehingga menurunkan semangat dalam belajar. Bahkan penanganan  pemerintah untuk menindak lanjuti hal ini pun dirasa kurang tanggap.
Kesejahteraan pendidik Banyak dari para guru yang mengeluhkan bahwa penghargaan terhadap  pahlawan tanpa tanda jasa ini begitu kurang, bahkan sebagian dari tenaga pendidik tersebut memiliki sambilan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Kualitas Pendidik Hal ini merupakan imbas dari kurangnya perhatian pemerintah terhadap  peran tenaga pendidik. Bahkan beberapa tenaga pendidik ada yang melakukan kekerasan, pelecehan seksual dan tindakan-tindakan kriminal lainnya.
Kurang Minat belajar Indikator : Mahasiswa yang jadi panutan bagi tingkat dibawahnya ternyata masih begitu banyak yang tidak mengetahui seberapa besar tanggung jawab yang harus dipangkunya, dalam pendidikannya tanpa disadari telah banyak menghabiskan uang pajak rakyat. Coba kita  bayangkan berapa besar uang untuk pembangunan kampus, perbaikan serta dana pengembangan mahasiswa yang dikucurkan pemerintah.


BAB III PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Masyarakat berkarakter merupakan kumpulan individu yang masing-masing individu ini memiliki 18 nilai karakter dan dapat merealisasikan 18 nilai karakter tersebut kedalam kehidupan masyarakat sehinggaa terciptanya masyarakat yang berkarakter.Masyarakat berkarakter adalah masyarakat yang mampu mensinkronkan antara pengetahuan yang sudah di dapat anak dari lingkungan keluarga dan sekolah sehingga pengetahuannya dapat di terapkan dalam menangani permasalahan yang ada dalam masyarakatnya. Pendidikan karakter sendiri bertujuan untuk membina dan mengembangkan karakter warga Negara. Banyak strategi yang dapat dilakukan untuk membangun masyarakat yang berkarakter, salah satunya mengenalkan dan mengaarkan 18 nilai karakter  mulai dari diri sendiri kemudian kepada orang lain.
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. Bila pendidikan karakter telah mencapai keberhasilan dalam masyarakat, tidak diragukan lagi kalau masa depan bangsa Indonesia ini akan mengalami perubahan menuju kejayaan. Dan bila pendidikan karakter ini mengalami kegagalan sudah pasti dampaknya akan sangat besar bagi bangsa ini, negara kita akan semakin ketinggalan.

B. SARAN
Sebagai masyarakat, hendaklah kita menanamkan nilai-niali karakter baik pada diri kita sendiri, agar tercipatanya masyarakat berkarakter.Karena membangun masyarakat berkarakter dapat dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah, kemudian masyarakat untuk para pendidik maupun calon pendidik.

DAFTAR PUSTAKA
Lickona, Thomas. Mendidik untuk membentuk karakter. Terj. Juma A. Wamaungo, Jakarta: Bumi Aksara, 2012
Anonim. (2012). Ciri-ciri Bangsa yang Berkarakter.[online]
Tersedia :http://blog.tp.ac.id/tag/ciri-ciribangsayangberkarakter.html [18 November 18 ].
Haryanto.(2012).Pengertian Pendidikan Karakter. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com.html [ 18 November 18 ].
Mubarok, Ahmad. (2011). Membangun Budaya Masyarakat yang Berkarakter.[Online]. Tersedia: http://tuanx.blogspot.com/2011/06/membangun-masyarakat-berkarakter.html [18 November 2018]
Mr.X. Membangun masyarakat berkarakter. [online]. Tersedia: http://tuanx.blogspot.com.html [18 November 2018]